Ah… andaikan ada sebuah alat macam KLT dan
Densitometer atau HPLC, yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur seberapa
besar sebuah perasaan. Kemudian dilanjutkan pada alat ekstraksi untuk
memisahkan perasaan itu dan hatiku terbebas darinya. Maka aku kan mengindentifikasi perasaanku
sekarang dengan mengambil sampel yang kuidentifikasi pada alat mirip
spektroskopi inframerah atau spektroskopi massa. Untuk melihat apakah yang ada
di hatiku memiliki bentuk perasaan spesial itu ataukah hanya perasaan kacau
yang tak perlu dikhawatirkan.
Jika ternyata ada perasaan pink dalam hatiku,
maka aku harus melakukan analisis kuantitatif, seberapa banyak perasaan itu ada
dalam hatiku. Sudah sejauh mana. Mungkin dengan alat kromatografi gas, karena
perasaan ini seperti minyak atsiri yang harum sangat namun bisa melukai hidung
dan membuat pusing jika terlalu menyengat, yang seharusnya bisa mudah menguap
pada suhu ruang. Tetapi sayangnya kondisi hati yang diliputi minyak atsiri
jenis ini akan menyesuaikan yaitu berubah menjadi sangat dingin untuk
mempertahankan minyak atsiri.
Ketika aku sudah tahu seberapa besar kandungan
rasa minyak atsiri dalam hatiku, maka aku tahu dengan cara apa menyari dari
hatiku. Agar terbersihkan dari minyak atsiri jenis ini. Kalau ternyata minyak atsiri ini mau diambil untuk digunakan, sebagai zat aktif, maka harusnya dengan cara destilasi. Menampung minyak atsirinya.
Tetapi dalam kasus ini tentunya tidak. Karena belum berkhasiat di kehidupanku. Belum tepat waktu untuk memproduksi dan menggunakan zat aktif ini. Jadi, seperti kunyit yang harus dibersihkan dari minyak atsiri untuk bisa berkhasiat sebagai pelangsing, maka minyak atsiri yang berkhasiat sebagai penambah nafsu makan harus dihilangkan. Agar tak jadi efek kontraindikasi. Masa dalam satu bahan khasiatnya berlawanan. Efek yang diinginkan tak sampai tujuan dong... Sama juga hatiku, yang sebagai kurkuminnya berkhasiat sebagai semangat perjuangan meraih cinta. Eh minyak atsirinya malah sebagai pemicu hati malas karena sibuk berbunga-bunga dan menghadirkan bayangan-bayangan tak jelas. Kontraindikasi sekali.
Lalu bagaimana cara menghilangkan si minyak atsiri? Mudah saja, liat sifat fisika kimianya. Minyak atsiri itu jenis senyawa terpenoid yang memiliki bau harum atau khas, bersifat nonpolar, tidak mudah larut dalam air, larutnya dalam alkohol, eter atau khloroform. Satu sifat yang terpenting, minyak atsiri mudah menguap. Sebenarnya tinggal didiamkan saja tu minyak atsiri, maka ilang sendiri tu bersama udara. Tapi masalahnya minyak atsiri ini dalam suatu daun atau rimpang atau biji atau buah. Dia terperangkap di dalamnya. Sulit menguap. Perlu di ektraksi. Kembali ke kunyit tadi, kita hanya perlu merebus kunyit itu untuk menghilangkan minyak atsiri. Menguap sudah si minyak.
Apakah semudah itu juga menguapkan minyak atsiri dalam hati? Memanaskan hati dengan kemarahan? Oh jangan dong... Mungkin cara menguapkannya dengan mendidihkan hati pada kegiatan yang sangat kita inginkan tercapai. Berusaha menggapai mimpi dan cita. Warming up our heart! Untuk memudahkan pemanasan adalah mendekat kepada Allah, yang mampu dan berkuasa untuk mengobarkan api lebih besar. Agar cepat proses penguapan minyak atsiri itu. Semoga dua cara ini benar-benar menghilangkan minyak atsiri yang tak kita sukai atau tak tepat berada dalam waktu dan hati kita.
Ada cara lain sih sebenernya... Esok kulanjutkan ceritanya... Insya Allah...
Bersambung ya...
Kamis, 13 Desember 2012

Entri Populer
-
Huah... Lumayan lama nih aku menghilang dari rumahku ini. Hm... karena internetku lemot dua minggu kemarin. Dan seminggu kemarin aku sibuk ...
-
Duhai yang pintar... tolong bantu aku jadikan blog ini keren... baru atur sedikit aja aku udah pusing. Emang gaptek diriku... huf... Ya All...
-
Aku tiba lagi di Ayat 190 dan 191 surat Ali-Imran. Bergetar lagi mengingat dan meresapi dua ayat ini. Teringat pula dengan tulisanku dan ...
-
Salam Sahabat... Mau menuliskan tentang hal yang menjadi masa depanku, dengan hati (wih, udah kayak lagunya Lyla aja...) Oke, mari aku mulai...
-
Aku, dengan segala kehidupan yang normal dan bahagia. Masih juga berlemas dan bersedih. Menanyakan kenapa? Kenapa… Karena berbagai masala...
-
Mau menceritakan masa empat bulan lalu, ketika diterima kerja dan mulai bekerja. Tahu tak, pekerjaan gue selain sebagai AA adalah ngitun...
-
Oh Ya Allah... sudah hari ke berapakah hari ini? Sudah hilang berapakah hari di Ramadhan ini? Berlalu... Hari, jam, menit, detik... semua be...
-
Ahaha, membaca kalimatku sendiri, memproduksi kesabaran, membuatku tersenyum. Bisa saja kalimatku. Dan karena aku sedang PBL herbal, aku jad...
-
Beberapa minggu yang lalu aku kuliah etika Farmasi. Eh, nggak cuma beberapa minggu lalu, tapi sejak awal kuliah Profesi juga udah kuliah Eti...
-
Kita bicara dunia farmasi disini ya… All about Pharmacy! Sebelumnya mari kita koprol sambil bilang Wow…! Kekekek… Karena memang wow bang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentari Tulisanku Sobat...