Jumat, 27 Juli 2012

Menghitung Hari


Mau menceritakan masa empat bulan lalu, ketika diterima kerja dan mulai bekerja. Tahu tak, pekerjaan gue selain sebagai AA adalah ngitungin hari, nyoretin jadwal kerja gue. Udah berapa hari gue kerja? Udah setengah waktu kerja kah? Tinggal berapa hari gue kerja dalam sebulan ini? Dan perhitungan yang seperti itu deh. Iya, hari-harinya tuh berasa lama… banget! Huf, sebulan yang panjang… Kayaknya gue nggak sabar dapat gaji pertama. Gimana rasanya gitu ya. Dan berharap dengan gajian itu gue kerja makin senang hati. Nggak hanya menghitung-hitung tanggal akhir. Tapi ternyata temen gue juga pada nungguin kapan gajian. Ketika udah berjalan 2 bulang, gue nggak lagi ngitungin hari. Biarkan waktu berjalan tanpa perhitunganku yang membuatnya terasa lama. Dan sekarang, ketika akan keluar dari pekerjaan, gue mulai menghitung hari lagi. Berbeda, pertanyaannya adalah berapa hari lagi gue kerja disini? Berapa hari lagi gue sama-sama temen disini? Pertengahan bulan gue akui senang banget bakal keluar dan nggak kerja lagi. Tapi di akhir-akhir bulan ini, gue ngerasa rada berat ya? Bakal kangen sama mereka deh… kangen suasana disana ya… Ah, gue mulai melow! Dulu pengen… banget kuliah profesi segera, berstatus mahasiswa. Mempelajari ilmu farmasi di dalam kelas. Merindukan semua tentang kuliah. Tapi sekarang, kok agak malas kuliah ya. Memang excited merasakan kembali masuk kampus dan dalam kelas, namun agak berkurang ketika menyadari gue akan kembali seutuhnya sebagai mahasiswa yang bisanya menengadahkan tangan ke ortu. Mungkin karena gue merasakan santai dan senang ketika kerja bersama teman-teman ya… Memang selalu begitu kan kalau kita akan berpisah? Perasaan terpaut dengan yang akan berpisah, semakin kuat dan membuat kita tak ingin berpisah. Ah… agak sedih ya kalau kita sudah sangat akrab dengan mereka lalu kita berpisah? Kangen mereka dan semua…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentari Tulisanku Sobat...


Entri Populer

Pengikut