Senin, 26 November 2012

Semangat Farmasi Klinis

Setelah kemarin kita belajar farmasi industri, sekarang mau bercerita soal farmasi klinis. Yia… ini kesukaanku… Iyalah, sesuai jurusanku gitu. Soalnya lagi, tadi habis kuliah Farmasi Rumah Sakit. Jadi masih membara nih semangatnya! Grooo… (ah lebay…!) harus itu (lho?), udah ah nanti Sahabat yang lagi baca bingung nih… Lets to the theme…

Farmasi klinis itu tentang peranan farmasis di bidang pelayanan obat di masyarakat, bisa di apotek maupun di Rumah Sakit. Komunitas lah istilah lainnya. Kalau Farmasi Industri itu farmasi yang berhubungan dengan pembuatan dan penyediaan obat. Berada di pabrik sederhananya. Luasnya, bisa kemana-mana. Kita bahas lain waktu ya. Kita bicara soal klinis dulu.

Sebelumnya, tadi dosenku Farmasi RS bilang kalau kita belajar kok susah banget ngerti, susah mengingat dan merasa kok buntu… banget dengan tugas atau materi yang kita pelajari, segera ingat Allah. Secepatnya mengadu dan berdoa kepada Allah. Mungkin dengan kalimat begini, “Ya Allah, aku belajar ini agar kelak aku bisa mengamalkan ilmuku di masyarakat, membantu orang lain. Maka mohon mudahkanlah aku Ya Allah… Aku sungguh-sungguh ingin dan berniat agar ilmuku bisa bermanfaat untuk orang banyak, jadi aku mohon mudahkanlah aku memahami dan mengingat ilmu yang kupelajari…” Intinya seperti itu lah Sahabat, kalau mau ditambahin juga boleh… Isi dari berdoa kan bisa juga merayu ya…  Insya Allah dikabulkan jika kita bersungguh-sungguh dan tulus…


Oke… Markila… Mari Kita Lanjut… hehe… jadi inget sama markipul, istilah kami kalau mendekati jam pulang. Kita semangat banget tuh kalau jam tinggal setengah jam atau lima belas menit lagi, bakal bersenandung markipul markipul… mari kita pulang… Eh… kenapa melenceng ke arah ini sih? Nggak apa-apa ya Sahabat, selingan bentar ^ ^V

Markila yang sebenarnya…  Dosenku tadi juga bilang mungkin saja yang dari Farmasi Klinis itu yang lebih pertama masuk surga, yang Industri entar-entaran, karena farmasis yang kerja di Rumah Sakit lebih mulia dan kerjanya resiko tinggi dengan keselamatan pasien. Iya kan, kerjanya berhubungan langsung dengan manusia. Berat… Mulai dari menyediakan obat, menyimpan, mendistribusikan obat pada pasien, memberikan konseling dan informasi pada pasien, memonitoring pemakaian obat, mengevaluasi penggunaan obat di Rumah Sakit dan masih buanyak lagi tugas farmasis di RS. Pemilihan obat yang baik untuk pasien, menyusun formularium, membuat sediaan yang lain yang tidak ada di pasaran, memantau pengeluaran obat dan ah, macem-macem deh. Disebutin satu-satu bakal nggak selesai-selesai ni tulisan, hehe. Harus hati-hati pula, ingat ya, berhubungan dengan kesembuhan dan keselamatan pasien. Kalau salah bisa bahaya, sampai urusan nyawa lho! Jadi kalau sampai sengaja melakukan kesalahan juga bisa paling duluan masuk neraka dibandingkan yang farmasis di Industri, kekekek…

Tetapi karena aku sedang semangat dengan pendapat Bu Dosen tadi, aku hanya ingin meresapkan yang baiknya dulu. Sebagai semangat…  Untuk langkah ke depan, memasuki dunia kerja di area klinis atau komunitas. Waktu Ibu bilang bahwa yang dari klinis yang masuk surga duluan, aku mengamini dengan sangat. Teman-teman yang dari klinis juga sama semangatnya. Entah semangat entah merasa menang dari teman-teman Farmasi Industri, heheh… karena kami serasa diatas angin melihat teman-teman Farmasi Industri yang sebagian diam dan sebagian protes tak terima. Haha… Mereka dan kami ketawa aja… Bukan bermaksud mengejek juga… Tak seperti seorang temanku yang seolah merendahkan kami yang dari klinis ketika membahas etika apoteker komunitas yang lebih runyam dan menderita. Banyak masalah yang terungkap. Waktu itu teman-teman dari Industri yang lebih banyak bicara mengenai masalah di apotek dan ide solusi masalah. Karena mereka dari Industri jadi bicara mudah dan tak perlu memusingkan dengan masalah-masalah itu. Kami agak tersinggung saja walau ia berkata dengan tawa, bercanda. Sekarang gantian mereka yang agak tersinggung tuh, hehe… 1-1 aja ya…

Sudahlah Kawan, sesama Farmasis kan harus saling menguatkan dan membantu ya… Mengeratkan persahabatan (bukan lagi persaudaraan, dah berubah kalimatnya di kode etika Apoteker). Kami juga sama-sama tahu semua yang terjadi hanya candaan dan bukan suatu hal serius. Hanya sebagai celetukan kecil yang menjadi perenungan lebih dalam, jieh sampai kesini… Tapi benar kok, mau di Farmasi Industri atau Farmasi Klinis, harus merenungkan tugas dan perannya. Tujuan serta niat seorang apoteker bekerja… Dalam lho jawabannya… So, buat Sahabat Farmasis, yuk eratkan tangan kita untuk menyalurkan semangat kebaikan bersama, agar tak banyak lagi sahabat apoteker yang sesat pemikiran dan jalannya. Satu yang terpenting, selalu di jalan Allah… insya Allah mudah dan menjadi amal sholeh…

Hm, agak kacau ya ni tulisan. Awalnya kemana, tengahnya dimana dan akhirnya bagaimana, huehehe… Maaf ya Sahabat, ini edisi komplikasi semangat dan lebay yang ada sedikit sombongnya, :D  Sudah ah, emang lagi terbagi terbelah ni pikiran.

MARKILA… Mari kita lanjut meresapkan ilmu farmasi ke adonan otak agar menjadi baik dan siap menceburkan diri ke panasnya minyak kehidupan… (wuidih… sedap…) Bukankah yang bumbunya meresap yang menjadi masakan enak di lidah orang Indonesia… Jadi harus resapi ilmu agar diterima di masyarakat dengan baik. Oke cukup-cukup Najmi, tu udah berisik tugas-tugas memanggilmu... :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentari Tulisanku Sobat...


Entri Populer

Pengikut