Minggu, 18 November 2012

Penawar Hitam Pikiran Buruk



Tidak jadi ke pantai, ya aku lihat foto-fotoku di pantai saja deh… Sama rasanya mungkin. Aku kan melihat fotoku kemudian membayangkan waktu itu. Betapa indahnya betapa senangnya. Betapa sejuknya hati. Bukankah akan sama juga ketika aku ke pantai. Merasakan semua rasa itu. Jadi tak perlulah mungkin aku susah payah dan capek ke pantai… hehe… ^ ^ ini pikiran positif untuk sedih karena tak jadi ke pantai. 

Kalau aku ke pantai dan jadi ketagihan, gimana nah lho? Perginya bareng teman-teman, ketawa-ketawa, foto-foto dan bersenang-senang. Bisa lalai tuh. Bisa merubah kepribadian juga. Aku terbawa arus pula. Jadi sebaiknya memang tak perlu menyenangkan hati dengan pergi ke pantai bareng teman, pikiran positif untuk tak terima dan kecewa ketika tak jadi ke pantai. 


Lagipula untuk merefresh pikiran kan tidak harus dengan ke tempat wisata yang pemandangan sangat indah. Masih banyak keindahan lain yang bisa dinikmati. Pagi yang cerah dan aku menyambutnya dengan mengayuh sepeda bersama semilir angin, juga adalah keindahan… Memotret pemandangan biasa namun menjadi bermakna lantaran aku suka dan ingin memotretnya, juga sebuah keindahan… Ada yang lebih indah, dengan mengadu kepada Allah. Memohon memelas merintih kepada Allah. Mendekat kepada Sang maha indah… Wah… itu adalah keindahan sejati… Karena tak hanya mata yang menangkap keindahan, tetapi hati juga menangkap indah yang terserap dan membuatnya menjadi indah. Setuju kan dengan pikiran positifku ini untuk mengobati marah pada keinginan refreshing yang tak terkabul. Karena tak semua keinginan harus sejalan dengan takdir Allah… Hak mutlak, sepenuhnya adalah pada Allah, untuk mengabulkan atau tidak keinginan kita. Karena kita tak tahu mana yang baik dan buruk untuk kita atas keinginan itu. Hanya Allah yang maha tahu dan selalu tahu hingga memberikan yang terbaik untuk kita. KehendakNya adalah kebaikan. RencanaNya adalah mengandung banyak hikmah… Bahkan bisa saja ada pelangi… dibalik mendung hitam yang kita pandang… 

Sungguh, pandangan manusia itu terbatas dan sangat terpengaruhi keburukan diri dan sekitar. Jadi tak boleh lah kita memandang buruk lantas mencaci dan marah, tidak etis dan sok tahu sekali… Maka ketika ingin tak jadi nyata, tersenyumlah… karena kita tengah dibentuk Allah menjadi hamba yang ikhlas dan berprasangka baik kepada Allah. Percayalah… karena Allah selalu membimbing kita… bukankah yang menggerakan tanganku dan memanjangkan fikirku adalah Allah… Allah yang maha kuasa, maha berkehendak. Allah maha penyayang… dan aku sayang kepada Allah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentari Tulisanku Sobat...


Entri Populer

Pengikut