Senyum…^^ Mengawali hariku di sabtu ini! Di pagi yang cerah… Mengatakan
pada diri sendiri, “Aku lebih kuat dari yang kubayangkan…” membuatku tersenyum…
^_^ membuatku kuat ^o^ membuatku semangat ^^P karena hanya dariku semua
bermula. Dari keinginanku. Ingin kuat, maka berpikirlah kuat. Ingin sehat maka
merasa dan berpikir sehat. Insya Allah… semua berjalan sesuai dengan apa yang
kita fokuskan!
Kenyataan sangat dipengaruhi pikiran kita… sesuai perasaan kita…
So let’s smile… Just Smile. Tersenyum itu seperti kekuatan magic lho… Mau tahu
bukti yang kutemui dan rasakan? Tentang senyum orang lain padaku… Seingatku
saja ya… Pertama, dulu ketika aku ujian akhir semester dan merasa kesusahan
dengan ujian itu. Juga karena masalah entah apa, aku keluar ruangan degan wajah
bertekuk berlipat. Aku ke tempat servis motor, motor udah lama nggak diservis. Lalu
ada seorang Ibu datang berselang setelah aku. Dia tersenyum padaku lantas duduk
dikursi sampingku, seolah tersenyum tanda minta ijin. Aku balas senyum dan
rasanya hatiku baru saja dilewati semilir. Lalu ibu itu keluar ruangan, mungkin
dingin AC di pagi itu. Beberapa lama kemudian aku juga ikut keluar ruangan dan
duduk disamping ibu tadi. Aku tersenyum meminta ijin, ibu itu juga balas
senyum. Hatiku kembali diterbangkan semilir, ringan. Motorku selesai diservis
dan dicuci. Aku berterima kasih sambil tersenyum pada tukang cuci itu, dia
balas senyum. Akhirnya aku pergi dengan hati senang. Hebat nggak tuh senyum…
(yang lebih hebat tentu Yang menghadirkan senyum, Allah…). Lain peristiwa, aku
sedang stres dengan skripsi. Mau ke kampus dengan grusah-grusuh. Sampai di
sebuah gang, ada becak yang melintang dan menghentikan motorku. Menunggu pak
becak memutar becaknya. Aku tak marah, aku sabar lho. Dan ketika jalan terbuka,
aku lewati becak, bapak itu berkata “Sorry ya Mbak” sambil senyum. Aku juga
tersenyum tanda tak apa-apa pada bapak tukang becak. Eh… serasa beban itu
menghilang sebagian coba. Ketiga adalah kemarin, ketika di tempat kerja sedang
sibuk karena ramai pasien. Ada barang datang pula, aku tentu berusaha gerak
cepat menerima serta menulis surat pesanan. Ketika hendak nyerahin faktur ke
bapaknya yang juga bertampang serius, eh si faktur jatuh. Bapaknya malah
tersenyum lihat tingkahku yang ribet. Tapi, kok ada angin terhembus di hatiku
ya? Rupanya aku telah mendapat senyum yang ajaib itu. Mungkin cerita-ceritaku ini
tak jelas dan tak berlandaskan dasar yang jelas. Tapi, boleh lho ikut percaya. Semoga
memang kebaikan. Karena senyum adalah sedekah. Orang yang mendapat akan senang,
apalagi orang yang memberi. Mungkin itu inti dari ceritaku. Keajaiban dibalik
senyum. Jadi, kalau mau ringan hati ketika ada masalah, tersenyumlah pada orang
lain dan dapatkan senyum tulus mereka. Agar semilir itu menghalau sesak di dada…
Atas ijin Allah tentunya… Senyum lagi ah… ^_^ (dan jika kalian tersenyum
membaca ceritaku, aku dapat banyak sedekah dari kalian dan makin bahagia dong…:P)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentari Tulisanku Sobat...