Aku, dengan segala kehidupan yang normal dan bahagia.
Masih juga berlemas dan bersedih. Menanyakan kenapa? Kenapa… Karena berbagai
masalah-masalah. Padahal disisiku melimpah ruah segala kenikmatan. Aku
bernafas, aku melihat, aku bicara, aku makan, aku mendengar, aku berjalan, aku
bergerak, aku melakukan banyak hal… Aku memiliki keluarga yang bahagia, aku
mempunyai banyak orang yang sayangiku, aku bisa kuliah sampai sejauh ini, aku
diberi berbagai fasilitas yang memudahkan, aku sungguh hidup berkecukupan. Dan
aku adalah seorang muslim… Aku mendapat petunjuk Allah. Aku benar normal dan
sungguh beruntung.
Lantas, apalagi yang akan aku dustakan. Duhai, apalagi yang
hendak aku dustakan… Nikmat mana lagi yang kan kudustakan… Apalagi, hai jawab
aku… Aku butuh jawaban ini untuk bisa mengeluh… Sakitku, bukan untuk melemahkan
aku. Tidak mungkin Allah memberikan suatu keburukan pada hambaNya. Justru ini
adalah suatu penguat. Yakinlah kepada Allah… Janganlah aku mendustakan nikmat
Allah hanya karena sakitku… Karena, sungguh sakit ini hanya kecil dan ringan
dibandingkan penderitaan sakit mereka yang tengah di Rumah Sakit. Apalagi
dibandingkan nikmat Allah… sungguh ini hanya setitik yang tak kasat mata.
Masihkah aku bisa mendustakan nikmat Allah? Pemahaman itu telah datang dan
telah memasuki hati juga fikir ini, tak boleh lagi aku bersembunyi pada
ketidatahuanku. Semua ada pertanggungjawabannya. Termasuk lemahku. Keluhanku.
Sedihku. Karena sekarang aku tak punya alasan dibalik semua itu. Karena telah
banyak nikmat Allah yang aku dustakan. Aku tak menemukan lagi nikmat Allah yang
mana yang aku bisa dustakan…
Sungguh ingatan bahwa tak adalagi nikmat yang bisa aku dustakan, membuatku kuat... Terima kasih Ya Allah, menyadarkanku untuk bersyukur... Alhamdulillah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentari Tulisanku Sobat...