Mau menceritakan masa empat bulan lalu,
ketika diterima kerja dan mulai bekerja. Tahu tak, pekerjaan gue selain sebagai
AA adalah ngitungin hari, nyoretin jadwal kerja gue. Udah berapa hari gue kerja?
Udah setengah waktu kerja kah? Tinggal berapa hari gue kerja dalam sebulan ini?
Dan perhitungan yang seperti itu deh. Iya, hari-harinya tuh berasa lama…
banget! Huf, sebulan yang panjang… Kayaknya gue nggak sabar dapat gaji pertama.
Gimana rasanya gitu ya. Dan berharap dengan gajian itu gue kerja makin senang
hati. Nggak hanya menghitung-hitung tanggal akhir. Tapi ternyata temen gue juga
pada nungguin kapan gajian. Ketika udah berjalan 2 bulang, gue nggak lagi
ngitungin hari. Biarkan waktu berjalan tanpa perhitunganku yang membuatnya
terasa lama. Dan sekarang, ketika akan keluar dari pekerjaan, gue mulai
menghitung hari lagi. Berbeda, pertanyaannya adalah berapa hari lagi gue kerja
disini? Berapa hari lagi gue sama-sama temen disini? Pertengahan bulan gue akui
senang banget bakal keluar dan nggak kerja lagi. Tapi di akhir-akhir bulan ini,
gue ngerasa rada berat ya? Bakal kangen sama mereka deh… kangen suasana disana
ya… Ah, gue mulai melow! Dulu pengen… banget kuliah profesi segera, berstatus
mahasiswa. Mempelajari ilmu farmasi di dalam kelas. Merindukan semua tentang
kuliah. Tapi sekarang, kok agak malas kuliah ya. Memang excited merasakan
kembali masuk kampus dan dalam kelas, namun agak berkurang ketika menyadari gue
akan kembali seutuhnya sebagai mahasiswa yang bisanya menengadahkan tangan ke
ortu. Mungkin karena gue merasakan santai dan senang ketika kerja bersama
teman-teman ya… Memang selalu begitu kan kalau kita akan berpisah? Perasaan
terpaut dengan yang akan berpisah, semakin kuat dan membuat kita tak ingin
berpisah. Ah… agak sedih ya kalau kita sudah sangat akrab dengan mereka lalu
kita berpisah? Kangen mereka dan semua…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentari Tulisanku Sobat...