Senin, 01 Agustus 2011

Chance and Happiness


Dipupuskan 2 kesempatan menggapai, lalu diberi 2 kesempatan yang baru. Allah menghilangkan dua harapan lalu dimemunculkan harapan baru. Jadi, ketika aku terjatuh, seketika itu pula Allah angkat aku. Kala aku sedih karena kehilangan
, di saat lainnya Allah mengganti dengan kebahagiaan. Aku menangis, kemudian dihapus air mataku dengan tawa bahagia. Padahal kehilangan, pupus dan kesedihan juga merupakan cara Allah mencintai hambaNya, agar selalu berdzikir, memohon dan dekat kepada Allah. Suatu ujian yang menyadarkan dan pelajaran, yang semakin menebalkan takwa, suatu yang baik untuk hamba-hambaNya. Tak melulu kesusahan yang menyesakkan dan menyakitkan. "Kamu tidak tahu sedang Allah mengetahui segalanya." Allah mengingatkan dalam Al-Quran. Benar kata seseorang, kita terlalu kerdil untuk memahami cara Allah mencintai hambaNya. Maka aku harus mulai belajar memahami cinta Allah kepadaku. Pertama adalah ikhlas. Menerima dengan hati lapang saat sesuatu yang tak mengenakan atau tak sesuai keinginan datang menghampiri. Karena segala hal yang diberi Allah padaku adalah kebaikan, dan terbaik untukku. Aku tidak boleh kurang ajar dan tak sopan dengan marah-marah, terpuruk dan suudzon pada kehendak Allah. Karena.... pada akhirnya selalu ada kebahagiaan dan kelegaan. Seperti minum jamu pahit yang kemudian diberi penawar dengan minuman manis. Intinya, Allah selalu memberi kebahagiaan setelah kesedihan, kesempatan setelah kegagalan dan kegelapan. Jangan ragu pada pemberian terbaik dari Allah untuk kita, hamba-hamba tersayang Allah... (hihi, GR dikit, boleh kan... jadi tersayang hamba Allah)

Entri Populer

Pengikut